Rindu Rosul Pintu Mahabbatullah
17.40 Edit This 0 Comments »Allah Swt Berfirman : ” Jika engkau mengaku cinta kepada Ku, maka ikuti/cintai dulu Rosul Ku Maka Aku akan cinta kepadamu.
Jelas sekali dinyatakan bahwa Rosulullah Saw adalah sebagai jembatan/Washilah dari pada mereka-mereka yang menuju kepada Allah Swt. Bukan hanya itu Rosulullah juga Gerbang Ilmu dari pada Lautan Ilmu Allah Swt yang luas tanpa tepi.
Sehingga bagi mereka yang menginginkan perjumpaan dengan Allah sudah barang tentu haruslah mengenal akan Rosulullah Saw, bukan hanya sekedar mengikuti dari pada kejahiran/kelakuan Rosul tapi yang lebih penting adalah mengerti dari pada Pribadi/Jiwa Rosulullah Saw.
Jiwa/Pribadi Rosul adalah pribadi yang kokoh dalam Ketauhidannya kepada Allah dan kuat dalam Mujahadahnya untuk menegakkan Kalimah Allah dimuka Bumi serta Kasih Sayang kepada siapa saja yang ada dimuka bumi.
Begitu Kuatnya Tauhid Rosul didalam Tauhidullah, Rosul tidak takut dicela, dicaci, dimaki, di benci bahkan bila dibunuhpun Beliau tidak takut untuk menghadapinya. Beliau adalah suri tauladan bagi sahabat, keluarga bahkan musuh sekalipun dibelakang Nabi sebenarnya mereka sayang akan Beliau dan juga membenarkan akan Beliau. Tetapi karena ke Egoan/kesombongan lah yang menyebabkan mereka selalu memusuhi.
Lalu bagaimana dengan mereka-mereka yang mengaku cinta kepada Allah dan Rosulnya. Jangankan mengenal pribadi Rosul, sifat dari pada Rosulullah saja hampir-hampir tidak melekat pada dirinya.
Rosulullah mengajarkan untuk selalu bersatu padu dan jangan bercerai berai, tetapi mereka yang mengaku Cinta malah bermusuh-musuhan bahkan ada yang berperang mengadu kekuatan dengan mempertahankan ke Egeoan yang ada pada dirinya yaitu merasa diri paling benar.
Mereka yang tidak sepaham dari golongan nya dianggap salah dan sesat bahkan ada juga yang tidak tanggung-tanggung mengatakan mereka yang diluar dari pahamnya dengan mengatakan KAFIR.
Padahal mereka itu satu Agama yaitu Islam. Islam yang selalu mengajarkan Kasih Sayang dan membagi Rahmat tapi orang-orang yang berada di dalamnya lebih banyak tidak sejalan dengan ajaran Islam sendiri.
Ada lagi mereka yang mengaku cinta kepada Rosul tapi tidak mengerti akan pribadi Beliau, dengan se enaknya megatakan hal yang tidak pantas dilontarkan kepada Rosul. Seperti halnya mereka dengan segampangnya mengatakan bahwa Rosulullah itu bisa berbuat Dosa atau Salah. Sebagaimana yang diriwayatkan bahwa Beliau kedatangan seorang nenek tua yang ingin bertanya tentang : Dirinya (nenek) masuk surga tidak nanti di akhirat, lalu Beliau menjawab bahwa nenek-nenek tidak ada yang masuk kedalam surga. Dengan hati yang pedih dan linangan air mata nenek itu pergi meninggalkan Rosul. Lalu kemudian Beliau di tegur oleh Allah bahwa yang diperbuat oleh Nabi itu salah karena menyakitkan hati nenek itu tadi.
Itulah salah satu riwayat dimana mereka-mereka yang tidak mengerti akan pribadi Nabi lalu ikut menyalahkan Beliau juga. Padahal Rosulullah Saw itu bersifat Ma’sum artinya terpelihara/dipelihara oleh Allah dari segala hal perbuatan yang tercela. Dan tidak lah apa yang terjadi pada diri Nabi pada saat itu melainkan pelajaran/ilmu dari Allah Swt untuk Umat Rosulullah Saw dengan sebab/lewat diri Nabi. Pengertiannya adalah bahwa perbuatan seperti itu adalah tidak baik karena menyakiti perasaan oranglain dan Islam tidak mengajarkan untuk menyakiti perasaan orang lain.
Jika mereka segampang itu mengatakan bahwa Rosul itu juga bisa berbuat salah maka sama halnya ia tidak mengetahaui pribadi Nabi yang sesungguhnya dan termasuklah ia orang-orang yang mecehkan Nabinya sendiri. Pantaskah demikian? mengaku cinta tapi yang dicintai itu selalu dilecehkan dan direndahkan dalam kenyataan hidup ini.
Wahai Sang Pencinta Allah, cintai Rosulmu dengan segenap jiwa dan perasaan mu janganlah engkau perdebatkan masalah jahir tapi batinmu masih jauh sekali dengan pribadi Rosul yang seharusnya menjadi tauladanmu. Carilah pengetahuan tentang diri Nabi dengan sebenarnya yaitu sampai kepada jiwa/pribadi Beliau kemudian ikutilah apa yang menjadi kekuatan Beliau dalam Hidup ini yaitu ketauhidan jangan hanya sekedar menjalankan Syari’at tapi tidak tahu apa itu Tauhid dan seperti apa ketauhidan itu.
Ketahuilah bahwa Tauhi itu adalah Ruh dari pada Agama tanpa tauhid maka sia-sia seseorang itu mengaku beragama karena tidak mengetahui kemana tujuan Agama itu.
Jika ditanya tentang tujuan sebenarnya maka dengan lantang di jawab Allah adalah akhir tujuanku begitu ditanyakan lagi Allah itu Nama Kebesara Tuhan jawabnya Benar! bahwa Allah itu nama Kebesaran bagi Tuhan berdasarkan Kalimat ALLAHU AKBAR. Begitu disampaikan kepadanya bahwa mereka masih bergantung kepada Nama belum lagi sampai kepada yang punya Nama maka sama halnya mereka bekerja disuatu perusahaan tapi tidak mengetahui atau tidak mengenal kepada Pimpinan perusahaan itu.
Sungguh sangat disayangkan sekali bagi mereka yang jahirnya mengabdi kepada Allah tapi dari segi batinnya tidak tahu atau tidak kenal dengan Allah Swt. Yang diketahui hanyalah sebatas Nama saja dan Tulisan saja.
Untuk sampai kepada Allah terlebih dulu harus kenal dengan Allah dan untuk kenal dengan Allah terlebih dulu harus kenal dengan Rosul Nya bukan hanya mengikuti dari segi jahir/kelakuan Nabi tapi terlebih utama mengenal dengan jiwa/pribadi Nabi yang berangsur-angsur akan tumbuh rasa cintanya kepada Rosulullah Saw.
Jika hatinya sudah dipenuhi Mahabbah kepada Rosul maka ia akan Rindu untuk bertemu/berjumpa dengan Beliau dan rasa Rindu itulah yang akan mengantarkan ia kepada Gerbang Mahabbatullah untuk menjadikan dirinya lebih dekat kepada Allah Swt.
Semoga Allah Swt menjadikan kita semua Hamba yang kenal dan cinta kepada Rosul Nya.
Aamiin.
Baca Selengkapnya......